Saat HP rusak, kita bisa jadi akan panik. Apalagi di masa sekarang, tanpa HP, segala komunikasi dan urusan pekerjaan bisa jadi terhambat. Mau nggak mau opsinya, antara HP bisa diservis dengan cepat atau kita bisa beli baru dan punya cadangan HP yang lain untuk digunakan sementara.
Biasanya, kalaupun diservis, akan butuh waktu untuk melakukan pengecekan HP secara mendalam untuk tahu bagian apa saja yang perlu diperbaiki, apa yang perlu diganti, plus kisaran harga dan waktu servisnya. Dan nggak semua kerusakan HP, worth it untuk diservis.
Kalau HP-mu dalam kondisi rusak, ada baiknya pertimbangkan 5 tanda ini dulu. Sebab, dibanding keluar biaya servis yang nggak berpengaruh banyak pada kondisi HP-mu, akan lebih baik kalau beli baru dan HP-nya bisa diganti:
Usia HP kamu sudah lebih dari 5 tahun & performanya turun
Biasanya, makin lama usia HP atau lebih dari 5 tahun pemakaian, otomatis performanya akan menurun. Mulai dari transisinya yang nge-lag, kapasitas memori yang berkurang jauh, baterai yang sudah melemah, hingga nggak lagi mendapat update sistem.
Kalau kerusakan HP-mu terjadi karena faktor usia, beli atau ganti HP baru lebih disarankan dibanding servis. Sebab, kemungkinan besar, servis nggak akan menyelesaikan masalah kerusakan sepenuhnya.
Terlebih kalau waktu perbaikannya butuh lebih lama, sementara kamu butuh HP tersebut untuk aktivitas sehari-hari. Dalam kondisi ini, layanan credit HP tanpa DP mungkin bisa jadi pilihan terbaik. Kamu bisa pakai Kredivo, yang punya akses cicilan 0% dengan tenor maksimal 3 bulan. Lebih hemat & bisa digunakan saat darurat!
Untuk daftar Kredivo, kamu bisa langsung download aplikasinya di Google Play Store atau App Store, lalu lakukan pendaftaran secara online. Minimum persyaratan untuk daftar akun Kredivo hanya (1) Berusia 18 – 60 tahun dan (2) Punya penghasilan tetap minimal sebesar Rp 3 juta per bulan.
Kalau mau dapat limit lebih besar, maksimum hingga Rp 50 juta, kamu bisa pilih akun Premium saat pendaftaran. Tapi, kamu harus berdomisili di salah satu area berikut: Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Cilegon, Bontang, Tanjung Pinang, Metro, Dumai, Gowa, Maros, Banyuasin, Deli Serdang, Brebes, Karanganyar, Banjarbaru, Karawang, Mojokerto, Sukoharjo, Demak, Klaten, Kendal, Kudus, Banyuwangi, Bitung, Kampar, Minahasa dan Minahasa Utara.
Selain berkesempatan dapat limit lebih besar, kalau akunmu Premium, opsi cicilanmu juga lebih banyak. Dari cicilan 0% sampai cicilan tenor 24 bulan. Tertarik coba?
Perkiraan biaya servis lebih mahal dibanding harga belinya
Beberapa tipe kerusakan yang terjadi pada smartphone, bisa jadi berujung pada biaya servis yang mahal. Apalagi kalau kerusakannya terkait dengan bagian-bagian penting seperti layar atau bodi smartphone. Makin mahal harga smartphone, akan makin mahal biaya penggantian spare part pentingnya, LCD salah satunya.
Sebelum servis, ada baiknya tanyakan dulu kepada staf di toko berapa kisaran biaya untuk memperbaiki kerusakannya. Kalau terlalu mahal dibandingkan dengan harga HP-nya, mungkin beli baru bisa jadi pertimbangan atau mencari alternatif tempat servis lain sebagai second opinion.
Kualitas kameranya nggak lagi sesuai kebutuhan
Bagi orang yang pakai smartphone untuk ambil foto, video, atau buat konten, kamera adalah hal penting. Makin lama usia smartphone, bisa jadi kualitas kameranya bisa menurun dan nggak lagi sesuai dengan kebutuhanmu. Alhasil, beli HP baru adalah opsi yang lebih realistis.
Sudah nggak compatible dengan pembaruan dari OS
Biasanya, baik itu Android maupun Apple, hanya akan memberikan dukungan update pembaruan OS hanya dalam kurun waktu tertentu, tergantung dengan tipe HP-nya. Kalau di iPhone, biasanya dalam waktu 5-6 tahun sejak dirilis, iPhone masih akan menerima pembaruan OS. Lewat dari itu, mau nggak mau harus beli iPhone baru supaya tetap compatible, performanya terjaga, dan bisa mengunduh aneka aplikasi di App Store. Android pun kurang lebih sama, dukungan update pembaruan OS-nya, biasanya berlangsung dalam kurun 4 – 6 tahun sejak tanggal perilisan HP.
Penyimpanan datanya sudah terlalu penuh
Selain menggunakan cloud atau drive, penyimpanan data yang sudah penuh biasanya akan perlu diatasi dengan menghapus cache, menghapus aplikasi yang sudah nggak digunakan, membersihkan beragam file seperti dokumen, foto, dan video yang ada di HP, agar kapasitasnya bisa sedikit lebih lega dan nggak jadi lemot. Seiring dengan usia pemakaian yang sudah lama, penyimpanan data smartphone juga akan jadi penuh. Kalau dirasa butuh HP dengan storage yang lebih lega agar performanya juga lancar, nggak ada salahnya untuk mempertimbangkan ganti HP baru!